Selasa, 27 Juni 2017

PUTUSKAN PACAR KARENA TIDAK BERHARTA DAN DEKIL, BERTEMU 6 TAHUN KEMUDIAN WANITA INI SANGAT MENYESAL

Cinta pertama selalu adalah cinta yang sangat spesial.
Semua yang terjadi pada cinta pertama akan menjadi memori yang tidak akan pernah terlupakan.

Baik itu kisah yang indah atau menyakitkan, semuanya akan terbawa seumur hidup.
Cerita ini terjadi di kehidupan seorang wanita yang kisahnya ada disini.



Aku adalah seorang wanita biasa yang punya kisah hidup yang biasa.
Aku lulusan S1 yang setelah selesai kuliah pergi keluar dari rumahku untuk cari pekerjaan.
Di dalam kereta ke kota, aku bertemu dengan cinta pertamaku.
Dia periang, gampang diajak bicara, perhatian, dan baik hati.
Sesampainya kami di kota, dia juga memberikanku nomor handphone, supaya bisa tetap ngobrol, katanya.

Hampir setiap hari dia menelfonku, menanyakan kabarku, menghiburku waktu aku susah.
Seperti seorang koko yang perhatian pada adiknya.
Waktu aku ditipu, dia juga orang pertama yang datang untuk menolongku.
Waktu aku nggak punya apa-apa, dia mengajakku untuk tinggal di rumahnya.
Tinggal di sebuah kamar yang kecil yang dia siapkan untukku.
Kasurnya dia berikan untukku sementara dia tidur di atas tikar.

Keesokan harinya, dia mengajak aku untuk mencari tempat lain yang lebih murah.
Dia bahkan menyisihkan gajinya untuk membayar DP rumah itu.
Dia bukan pekerja kantoran yang gajinya besar.
Dia cuma seorang buruh antar yang gajinya bergantung pada ada tidaknya order.
Akhirnya setelah aku mendapat pekerjaan yang cukup baik, aku mengajaknya makan dan tanpa kusangka.

Dia menyatakan perasaannya padaku dan kami pun berpacaran.
Tapi seiring dengan waktu, aku mulai melihat banyak kebiasaan buruknya.
Dia jarang mencuci kaki, tidak pernah membereskan rumah, dan sering pergi keluar dengan temannya untuk minum bir.

Kami cukup sering bertengkar hanya karena hal-hal kecil.
Suatu hari, mamaku meneleponku dan bertanya apakah aku sudah punya pacar.
Waktu itu aku berpikir, keadaan aku dan pacarku sedang tidak baik.
Pekerjaanku terlihat lebih baik dan harusnya orangtuaku tidak akan menyetujui hubungan kami.
Karena itu aku bersikeras mengatakan kalau aku masih sendiri.
Akhirnya mamaku mengenalkanku pada seorang pria.

Aku beberapa kali pulang untuk menemui pria itu, sekedar untuk berkenalan.
Tapi pacarku itu tidak pernah setuju dan kami selalu bertengkar setiap kali aku mau pulang ke rumah orangtuaku.

Akhirnya di tahun 2009, aku putus dengan pacarku itu dan beberapa bulan setelahnya aku menikah dengan pria yang jadi manager di tempat kerjaku.
Hanya karena aku tidak tahan dengan pertengkaran yang terus terjadi antara aku dan mantan pacarku.

Kalau dipikir-pikir, keputusanku waktu itu terlalu buru-buru.
Waktu masa-masa kami belum menikah, manager yang sekarang menjadi suamiku ini setiap hari
mengirimiku bunga.

Selain itu sering mentraktirku makan, mengajakku nonton bioskop, sesekali memberikanku hadiah, dan hal-hal ini membuat hatiku luluh.

Tapi setelah menikah dia memintaku untuk jadi ibu rumah tangga penuh waktu, nggak pernah lagi ada hal-hal romantis yang dia lakukan.
Bahkan aku pernah tahu secara tidak sengaja kalau dia masih berhubungan dengan mantan istrinya.
Tidak jarang dia membawa pulang anak dari istrinya untuk dijaga olehku.

Pernah suatu kali saat aku sedang menjaga anaknya, mereka pergi kencan ke bioskop dan hal ini membuatku marah besar. Aku bertengkar dengan suamiku, bahkan memarahi mantan istrinya.

Sejak itu mereka tidak pernah lagi berhubungan, tapi sikap suamiku berubah total.
Aku lebih muda 16 tahun dari mantan istrinya, lebih cantik, dan lebih bisa dandan, masakan dia lebih memilih mantan istrinya?

Di tahun 2014, aku memergoki suamiku sedang berhubungan dengan mantan istrinya lagi. Emosiku langsung memuncak dan aku minta cerai saat itu juga.
Akhirnya di tahun 2015, aku menjadi sales di sebuah perusahaan kecil yang prospeknya tampak baik.

Suatu hari saat aku sedang dinas, aku tak menyangka aku bertemu dengan mantan pacarku.
Dia sudah menjadi seorang pengusaha besar dan saat ini menjadi klien utama kantor kami. Aku terkejut, tapi dia tampak tenang.

Dia menanyakan kabarku dan kami sedikit bernostalgia.
Akhirnya dia mengatakan kalau dia sudah memiliki seorang pacar dan mereka akan menikah tahun depan. Hatiku rasanya pedih, tapi apa daya, semua sudah terjadi, dan hari itu, kami tidak berbisnis, kami hanya bernostalgia.

Dia berkata, “Jujur, aku banyak mengalami sakit hati waktu kita putus. Tapi kalau bukan karena kamu, aku nggak yakin aku bisa sukses hari ini.” Setelah kami berpisah, aku mengirimnya sebuah SMS, “Apakah kamu masih sayang sama aku? Walaupun sedikit aja?”
“Cinta atau nggak cinta, sayang nggak sayang, semuanya udah berlalu.”
Melihat jawabannya, aku tahu aku sudah kehilangan seseorang yang benar-benar mencintaiku.
Aku menangis, sadar aku masih mencintainya. Tapi semua sudah berlalu dan kehidupanku harus berjalan.

sumber : beradab.com

BACA JUGA: Mana yang lebih baik : BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan?

Jaminan kesehatan sangat diperlukan untuk menjamin ketika anda sedang sakit. Adanya jaminan kesehatan ini tentunya akan memudahkan ketika anda sedang terkena musibah dan kemudian akan pergi ke rumah sakit, karena anda tak perlu memikirkan biaya yang akan dikeluarkan.

Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan jaminan kesehatan yang digunakan untuk pelayanan bagi masyarakat untuk berbagai kalangan. BPJS atau Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial ini merupakan program asuransi yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu masyarakat dalam jaminan kesehatan ketika mengalami sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Munculnya BPJS ini menjadi jalan lain dari pilihan asuransi kesehatan swasta. Namun meskipun begitu banyak juga yang memilih keduanya sebagai jaminan kesehatan. Namun diantara BPJS maupun asuransi kesehatan swasta tentunya memiliki beberapa perbedaan, entah dari segi pelayanan maupun lainnya. Dan tentunya masing-masing diantara keduanya memiliki keunggulan dan kekurangan.
Agar anda mudah dalam membandingkan keunggulan dan kekurangan dari BPJS dan asuransi kesehatan swasta, berikut ini 9 perbedaan yang mendasar dari keduanya:

1.Pelayanan

Dari segi pelayanan BPJS dan asuransi kesehatan swasta tentunya memiliki perbedaan yang sangat jelas. Dimana pada BPJS mempunyai layanan yang sulit. Sistem yang diterapkan adalah sistem jenjang.


Maksudnya, ketika anda sedang sakit maka pada tahap awal anda harus menggunakan fasilitas kesehatan I terlebih dahulu, dan kemudian setelah anda mendapatkan rujukan maka tahap selanjutnya anda bisa mendapatkan fasilitas kesehatan II, dimana anda akan dirujuk ke rumah sakit yang menjadi mitra dari BPJS.

Kekurangan dari BPJS ini terletak dari segi pelayanannya yang sulit dan lambat, karena anda akan mengalami antrian panjang ketika akan memperoleh pelayanan jika menggunakan BPJS. Belum lagi rumah sakit yang menjadi mitra BPJS masih sangat sedikit dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta.

Sedangkan pada asuransi kesehatan swasta, pelayanan yang akan diberikan sangat cepat, karena bila anda sakit maka bisa langsung datang ke rumah sakit yang menjadi mitra asuransi kesehatan swasta ini. Apalagi hampir semua rumah sakit bisa menerima asuransi kesehatan swasta yang anda miliki.

2.Besaran Premi

Dari segi besarnya premi, BPJS bisa terbilang cukup murah dan terjangkau. Karena bila anda seorang pekerja, iuran bisa ditanggung oleh perusahaan. Sedangkan untuk fakir miskin iuran ditanggung oleh pemerintah secara penuh.


Sementara itu, untuk seorang pekerja non formal misalnya pedagang, freelancer, atau penangguran, iuran BPJS hanya membayar minimal Rp. 25.500 per bulan untuk mendapatkan perawatan kelas III pada rumah sakit. Namun, apabila anda telat membayar per bulannya maka akan dikenakan denda sebesar 2 persen dari total iuran. Untuk  besaran premi yang diberikan kepada BPJS ini tidak ada perbedaan dari segi jenis kelamin, usia, maupun kebiasaan seperti merokok pada anggota BPJS.

Sedangkan pada asuransi kesehatan swasta bisa dibilang cukup mahal dan sulit untuk dijangkau, karena iuran yang diberikan kepada asuransi kesehatan swasta ini bisa mencapai ratusan ribu per bulan, tergantung jenis asuransi kesehatan yang anda pilih. Untuk jangka pembayaran premi, bisa dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan ataupun 1 tahun.

Pada pembayaran premi asuransi kesehatan swasta ini memiliki perbedaan dari faktor usia, jenis kelamin dan kebiasaan. Karena jika umurnya semakin tua maka pembayaran premi akan semakin mahal, dan apabila seorang anggota asuransi kesehatan swasta memiliki kebiasaan merokok maka premi yang dibayarkan pun semakin mahal. Pada jenis kelamin pun antara laki-laki dan perempuan memiliki pembayaran premi yang berbeda.

3.Asuransi Jiwa

Dalam hal asuransi jiwa, antara BPJS dan asuransi kesehatan swasta memiliki perbedaan yang sangat jauh. Karena pada BPJS tidak ada asuransi jiwa sama sekali. Sehingga apabila seorang yang memiliki BPJS meninggal atau lainnya tidak akan menerima dana sama sekali.

Sedangkan dalam asuransi kesehatan swasta tentunya memiliki program asuransi jiwa, sehingga bila peserta dari asuransi kesehatan swasta ini meninggal maka ahli warisnya akan menerima dana kesehatan dari BPJS.

4.Batas Wilayah

Cakupan wilayah yang dimiliki BPJS dan asuransi kesehatan swasta tentunya akan sangat berbeda, dari segi ini BPJS kalah saing. Karena dalam BPJS cakupan wilayahnya hanya dalam negeri saja atau hanya bisa digunakan di Indonesia saja, sehingga bila anda harus dirawat hingga keluar negeri maka anda harus mengeluarkan biaya sendiri.



Sedangkan pada asuransi kesehatan swasta cakupannya sangat jauh, karena bila anda harus dirawat ke rumah sakit luar negri, anda bisa menggunakan asuransi kesehatan swasta yang anda miliki.

5.Pilihan Rumah Sakit


Dalam hal pilihan rumah sakit, asuransi kesehatan swasta bisa dibilang cukup unggul. Karena pada BPJS anda hanya bisa memperoleh layanan rumah sakit yang dipilih oleh BPJS. Namun jika anda tak suka dengan pilihan rumah sakit yang dipilih oleh BPJS anda bisa merubah rumah sakit yang menjadi rujukan, namun anda harus menunggu hingga 3 bulan, dan tentunya ini merupakan waktu yang cukup lama.

Bahkan perlu anda ketahui, hal ini juga akan berlaku jika anda berada di luar kota, namun disini anda bisa memperoleh keringanan, dan tentunya harus dengan pertimbangan, yaitu jika sakit yang di derita dalam keadaan darurat. Yang dimaksud dengan darurat disini tentunya menurut definisi BPJS sendiri.

Sedangkan dalam asuransi kesehatan swasta, rumah sakit yang dipilih bisa dengan sesusai keinginan sendiri, dan segala biaya yang dikeluarkan akan ditanggung oleh asuransi kesehatan swasta meskipun rumah sakit tersebut tidak bekerja sama dengan asuransi kesehatan swasta.

6.Double Klaim



Dalam segi double klaim pun BPJS harus kalah saing dengan asuransi kesehatan swasta. Karena pada BPJS tidak dapat melakukan double claim, sehingga jika anda sakit dan dibayar oleh asuransi kantor maka anda tidak bisa melakukan double claim ke BPJS. Karena BPJS hanya menerima claim dari fasilitas kesehatan langsung dan tidak menerima claim dari perorangan.

Sedangkan pada asuransi kesehatan swasta, anda bisa melakukan double clame dari perusahaan. Karena pada asuransi kesehatan swasta anda bisa membayar dengan asuransi kantor bila anda sakit, dan ini sesuai dengan manfaat asuransi yang diambil anda.

7.Plafon

Dari segi plafon, BPJS bisa dibilang sedikit unggul dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta. Karena BPJ tidak memiliki batasan plafon, sehingga segala biaya yang dikeluarkan oleh serta akan ditanggung oleh BPJS, dan peserta hanya harus mengikuti prosedur yang berlaku sesuai dengan iuran yang anda bayarkan.

Pada BPJS ini, segala biaya akan ditanggung oleh BPJS hingga anda benar-benar sembuh. Namun jika anda akan dipindah pada ruang rawat ke kelas yang lebih tinggi atau membeli obat yang tidak ditanggung oleh PJS, tentunya pihak rumah sakit akan meminta biaya tambahan sendiri.

8.Segi Manfaat


Dari segi manfaat, bisa dibilang bahwa BPJS lebih unggul dari asuransi kesehatan swasta. Karena pada BPJS ini memiliki fasilitas yang lengkap, dimana pada BPJS memiliki layanan selain rawat inap berupa rawat jalan, optik, gigi dan kehamilan.



Bahkan pada BPJS ini juga bisa melayani promotif dan preventis seperti penyuluhan, imunisasi dan keluarga berencana. Selain itu, manfaat non medis juga bisa diberikan pada BPJS ini, seperti ambulan.

Sedangkan pada asuransi kesehatan swasta memiliki layanan berupa rawat inap kamar, operasi, ambulan, jaminan kematian, kunjungan dokter dan aktivitas lainnya yang berhubungan dengan perawatan pasien di rumah sakit. Pada asuransi kesehatan swasta juga menawarkan rawat jalan setelah dirawat inap, karena ini sudah merupakan satu paket dalam rawat inap.

Namun jika anda ingin melakukan rawat jalan maka anda harus membayar sejumlah remi lagi yang cukup mahal. Apalagi pada asuransi kesehatan swasta juga tidak memberikan layanan fasilitas berupa optik, gigi dan kehamilan.

9.Penyakit Bawaan


Pada pemeriksaan penyakit bawaan, bisa dibilang PBJS lebih unggul dibandingkan dengan asuransi kesehatan swasta, karena pada BPJS tidak ada program medical check up ketika akan dirujuk ke rumah sakit, karena peserta hanya harus melengkapi formulir yang telah disediakan. Sehingga pada BPJS ini segala penyakit dapat dirawat dan biaya akan ditanggung oleh BPJS baik itu penyakit bawaan maupun penyakit baru.

Sedangkan pada asuransi kesehatan swasta, terdapat program medical check up untuk mengecek apakah peserta asuransi kesehatan swasta memiliki penyakit bawaan atau tidak sebelum dirawat di rumah sakit. Pengecekan penyakit bawaan ini meliputi penyakit jantung, penyakit gula dan penyakit lainnya yang merupakan penyakit bawaan.

Sehingga apabila peserta asuransi kesehatan swasta kedapatan memiliki penyakit bawaan ketika akan dirawat pada rumah sakit maka biaya tidak akan ditanggung oleh asuransi kesehatan swasta.

Namun meskipun begitu ada juga asuransi kesehatan swasta yang menerima penyakit bawaan, dan tentunya ini harus dengan syarat yaitu peserta asuransi kesehatan swasta sudah menjadi anggota selama 2 tahun. Artinya claim untuk penyakit bawaan ini bisa dibayarkan setelah dua tahun.

Dari beberapa perbedaan yang mendasar antara BPJS dan asuransi kesehatan swasta ini tentunya masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan yang keduanya saling melengkapi. Dari segi layanan asuransi kesehatan swasta lebih unggul namun dari segi premi BPJS yang lebih unggul.

Dari segi manfaat BPJS lebih unggul, namun dari segi double claime asuransi kesehatan swasta lebih unggul. Dari segi pilihan rumah sakit, batas wilayah, asuransi jiwa asuransi kesehatan swasta lebih unggul. Namun pada segi plafon dan penyakit bawaan BPJS lebih unggul.

Sebenarnya keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan yang saling melengkapi, sehingga tak heran bila sebagian orang memilih untuk menggunakan keduanya untuk jaminan kesehatan. Namun meskipun saling melengkapi, keduanya tentunya sangat berbeda jauh, bila anda ingin dengan layanan yang cepat maka pilihlah asuransi kesehatan swasta dan tentunya biaya iuran akan sangat mahal.

Namun tak bisa di pungkiri bila dalam hal manfaat BPJS memiliki ragam manfaat yang akan memudahkan ketika anda sakit, karena fasilitas yang akan diberikan sangat lengkap, namun tentunya anda harus siap dengan antrian panjang pada BPJS serta anda juga harus siap dengan pilihan rumah sakit yang dirujuk oleh BPJS.

Karena keduanya memiliki keunggulan masing-masing, tentunya anda bisa memilih salah satunya jika anda tidak bisa memiliki keduanya. Pemilihan yang akan dilakukan oleh anda tentunya harus disesuaikan dengan keadaan atau kebutuhan yang anda miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar